JAKARTA, KOMPAS.com — Kurikulum 2013 sedianya tetap
akan berjalan pada pertengahan Juli mendatang. Padahal, masih banyak hal
yang belum selesai dipersiapkan, termasuk anggaran, lantaran perbedaan
nominal yang muncul pada beberapa kali rapat kerja dengan Panitia Kerja
(Panja) Kurikulum DPR RI.
Anggota Panja Kurikulum Komisi X DPR RI,
Raihan Iskandar, mengatakan, permasalahan anggaran ini ditakutkan dapat
menghambat penerapan Kurikulum 2013 jika dipaksakan untuk dilaksanakan
pada Juli, yang hanya tinggal tiga bulan lagi.
"Sepertinya kondisi
kita tidak sampai pada darurat pendidikan kok, yang jika tidak
dilaksanakan Juli besok akan terjadi sesuatu hal yang mengancam secara
serius bangsa ini," ujar Raihan saat dihubungi, Kamis (4/4/2013).
Beberapa
perbedaan anggaran didapatinya dalam dua dokumen yang pernah dibuat
oleh Kemdikbud, yaitu dokumen anggaran kurikulum dan anggaran kurikulum
dalam APBN 2013. Pada dokumen anggaran kurikulum tercantum Rp 631,4
miliar sementara dalam APBN sebesar Rp 751,4 miliar.
Begitu pula
untuk pelatihan guru, terdapat perbedaan nominal anggaran pada dua
dokumen, yaitu pada rekap anggaran Kurikulum 2013 tercatat sebesar Rp
1.094.855.974.000 dan anggaran pelatihan sebesar Rp 1.095.784.864.000.
"Dari
perbedaan-perbedaan ini, kita butuh kepastian dokumen mana yang
sebenarnya akan dipakai sebagai acuan anggaran pengembangan Kurikulum
2013?" ungkap Raihan.
"Tapi kita tunggu saja hasil dari konsultasi
Kemdikbud dengan BPKP terkait pola anggaran ini. Hasilnya akan kita
bahas kembali di rapat Panja dan Raker," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar